Unfriended in a short time

 

Foto oleh Diana dari Pexels
 

    Sebuah sindrom yang kadang kala menimpa kita dalam sebuah kelompok tanpa sadar. Memutus pertemanan dalam keadaan singkat karena suatu kondisi. Bukan salah namun ada keunikan yang terjadi di kondisi ini. Dimana orang yang diputus pertemanannya adalah dia yang dianggap tidak mampu melakukan sesuatu sehingga kontribusinya diangap tidak ada. Pemutusan ini berlangsung saat permainan dan berakhir setelah permainan usai. Maksud pemutusan ini adalah tidak diberikan kesempatan menikmati sebuah permainan.

    Sebagai contoh saja ketika bermain bola, teman yang tidak memiliki kemampuan yng bagus pasti akan dikucilkan tidak diberikan kesempatan untuk mendapatkan bola. Padahal hanya dalam konteks permainan biasa bukan dalam kompetisi namun tetap saja, dia yang tidak bisa bermain tidak akan diberikan kesempatan bermain. Ini yang saya sebut sebagai sindrom unfriended in a short time. Mungkin bagi mereka tidak mengoper ke teman yang tidak bisa adalah baik supaya permainan berkembang. Namun permainan disebut sebagai permainan jika semua komponen yang terlibat menikmati permainannya dan terpuaskan.

 

Begini konsep sistem pencernaan makhluk hidup

 

Konsep sistem pencernaan makhluk hidup
Sumber Gambar: https://www.gavi.org/vaccineswork/virus-causes-covid-19-can-linger-digestive-tract

    Manusia merupakan makhluk hidup. Seperti halnya makhluk hidup lain, manusia memerlukan nutrisi (makanan) untuk memperoleh energi. Energi digunakan makhluk hidup untuk bergerak, mempertahankan diri, dan berkembang biak. Nutrisi yang dikonsumsi oleh makhluk hidup akan dirubah menjadi energi melalui rangkaian metabolisme yang cukup panjang. Pembentukan energi ini berlangsung dalam tingkat sel.

    Perlu diketahui bahwa nutrisi yang kita makan merupakan zat yang besar dan kompleks. Sementara sel kita yang merupakan tempat pembentukan energi berukuran sangat kecil. Supaya nutrisi tersebut dapat masuk dalam sel maka harus disederhanakan ke bentuk yang kecil. Pemecahan nutrisi besar menjadi kecil ini disebut dengan proses pencernaan.  Nutrisi yang dikonsumsi oleh makhluk hidup akan dicerna oleh sistem pencernaan. Sistem pencernaan kita terdiri dari banyak organ mulai dari mulut, kerongkongan, lambung, pankreas dan empedu yang mengeluarkan enzim, usus halus, usus besar dan berakhir di anus. Di semua organ itu makanan akan dipecah menjadi molekul yang sederhana baik dengan cara kimiawi (enzim) maupun mekanik.

 

Sumber: https://www.delish.com/uk/food-news/a28997170/how-to-cook-rice/

    Sebagai contoh saat kita makan nasi. Nasi itu merupakan komponen kompleks yang tersusun oleh amilosa. Sistem pencernaan kita akan memecah Amilosa menjadi molekul yang lebih sederhana.  Amilosa yang dicerna oleh organ mulut akan dipecah menjadi maltosa oleh enzim ptialin. Kemudian maltosa akan dipecah lagi menjadi glukosa di usus halus oleh enzim maltase. Di organ inilah glukosa akan diserap lalu diedarkan melalui pembuluh darah. Darah yang kaya nutrisi (glukosa) akan menuju organ hati melalui pembuluh darah (vena). Dari hati darah kemudian kembali ke jantung dan lalu didistribusikan ke jaringan lain. Mengapa ke hati terlebih dahulu dan tidak langsung saja ke jaringan/sel-sel yang membutuhkan nutrisi. Hati merupakan organ yang mengatur distribusi nutrisi ke seluruh tubuh dan di organ ini banyak racun/benda asig didetoksifikasi/ dihilangkan bahan organik yang berbahaya seperti bat-obatan dan produk sisa metabolisme.

    Itu baru nasi yang kita makan, bukankah ketika kita makan ada lauk pauk yang menyertai. Ada ikan, telur, sayur dll. Maka prinsipnya hampir sama yang membedakan adalah enzim yang memecah molekul tersebut.


Gambar: skema sistem organ pencernaan manusia

    Setelah diedarkan oleh pembuluh darah, nutrisi yang telah menjadi bentuk sederhana (dalam hal ini glukosa) akan diserap oleh sel tubuh kita yang kemudian akan diubah menjadi energi. Singkatnya dari hasil reaksi di dalam sel dari 1 mol Glukosa akan terbentuk 36 ATP. ATP sendiri merupakan senyawa kimia yang berfungsi sebagai energi di tingkat seluler.

 

Referensi:

Urry LA, Cain ML, Minorsky PV, Wasserman SA, Reece JB. 2016. Campbell Biology book, Eleventh edition. New York (US): Pearson.

Cerpen: Tanpa judul

Tanpa Judul     Muka cuek itu masih menghiasi sebagian kepalanya, bukan bukan karena benci lebih tepatnya   tidak ingin diperhatikan lebih...