Challenge 30 hari menulis: Part 4

 Keahlian yang ingin dimiliki

 

Keahlian yang ingin dimiliki
Sumber Gambar: https://www.pexels.com/id-id/foto/orang-memegang-amplop-coklat-di-meja-hijau-5963059/

    Semakin beranjak usia semakin tahu bahwa hidup harus bertumbuh dan berkembang. Bukan hanya soal fisik namun juga soal keahlian baik itu hardskill maupun softskill. Kedua komponen inilah yang membuat manusia dapat bermanfaat bagi sekitarnya dan tentunya dengan keahlian di suatu bidang, manusia bisa mendapatkan uang. Berbicara mengenai keahlian, ada pesan yang pernah saya dengar di sebuah seminar bertemakan personal branding bahwa seseorang itu dikenal karena keahliannya. Ingin sekali keahlian yang saya lakukan dapat berkontribusi untuk kemajuan bangsa, negara dan agama. Insya Allah di tulisan ini akan dielaborasi apa saja keahlian yang ingin saya miliki.

1. Menulis konten (content writing) dan copywriting

Sejak menyukai kegiatan membaca, jiwa peniru saya tumbuh subur. Ketika membaca, rasa ingin menulis buku meningkat tajam begitupun ketika membaca artikel, jurnal dan tulisan lainnya. Senang saja rasanya kalau tulisan saya bisa dibaca dan dapat merubah sikap pembaca. apalagi tulisan saya bisa menjadi rujukan orang-orang ketika mereka menulis karya.

2. Dapat Berbahasa Inggris

Siapa sih yang tidak ingin menjadi ahli berbahasa Inggris atau setidaknya bisa bercakap - cakap dengan bahasa yang satu ini. Era sekarang dapat berbahasa Inggris pasif dan aktif adalah hal yang lumrah, Namun kelumrahan bagi sebagian orang itu belum bisa saya kuasai dengan benar. Hampir semua lini di kehidupan sekarang sudah tercampur bahasa Inggris, mulai dari pekerjaan, literasi, postingan media sosial sampai istilah-istilah keren sekarang banyak diserap dari bahasa Inggris. Apalagi dunia seakan semakin dekat dari luar negeri bisa langsung bertatap muka dan berbicara dengan kita di Indonesia melalui berbagai aplikasi. Hal itu memaksa kita agar bisa berbahasa inggris dengan baik.

3. Desain Grafis (Poster)

Pertama kali mengenal dunia desain grafis adalah ketika masa pengenalan kampus di IPB (MPKMB 54) berlanjut hingga ke ormawa-ormawa. Disitu banyak mahasiswa yang mendesain poster. Logo dan banner dengan indah dan kreatif. Karena dirasa skill itu menarik dipelajari akhirnya saya memberanikan dii untuk beaajr corel draw. Walaupun masih pemula pada saat itu namun ternyata sekarang justru lebih nyaman mendesain dengan power point. Alasannya Power Point lebih sederhana. Lantas kalau sudah bisa mendesain kenapa jenis kahlian ini masih dicantumkan di tulisan ini ?. Jawabannya yaitu saya ingin menjadikan kegiatan desain sebagai kegiatan yang otomatis. Tanpa berpikir panjang untuk melakukannya artinya bisa dikerjakan dalam waktu yang singkat.

 

Akmal Ghazi

Challenge 30 hari menulis: Part 3

 

Kebiasaan yang ingin saya milliki

Challenge 30 hari menulis: Part 3
Sumber Gambar: https://www.pexels.com/id-id/foto/pria-dengan-jaket-zip-up-biru-dan-celana-pendek-kuning-berdiri-dekat-pagar-logam-merah-6009290/

 

Mendengar kata kebiasaan saya teringat dengan buku Atomic habits karya James Clear dan buku How to master your habits karya Felix Siauw. Buku pengembangan diri yang sangat keren karena bisa langsung diaplikasikan. Banyak insight yang saya dapatkan dalam buku tersebut, namun satu hal yang suka dari kedua buku itu bahwa keahlian bisa didapatkan dengan melakukan hal yang sama secara berulang-ulang. Oleh karena itu Semenjak membaca buku-buku tersebut saya langsung membuat program salah satunya menulis setiap hari. Saya merasa beruntung telah menemukan dan membaca buku-buku tersebut.  Apa saja sih kebiasaan-kebiasaan yang ingin saya miliki. Insya Allah di tulisan kali ini akan saya sebutkan garis besarnya.

 

1. Beribadah tepat waktu

Sebenarnya kebiasaan ini pernah saya lakukan di era kejayaan saya yaitu awal masuk kuliah. Saat itu saya terbilang sangat rajin dalam hal sholat tepat waktu dan berjamaah. Baik itu shalat fardhu maupun shalat sunnah. Mungkin ini bentuk syukurku karena bisa masuk univesitas keren sekelas IPB. Saya juga masih terkagum” dengan pencapaian ini. Namun sayangnya kebiasaan beribadah tepat waktu mulai berkurang. Walaupun mungkin hanya sesekali. Seiring berjalannya waktu dan karena faktor” dari luar membuat ibadah saya kadang disepelekan (tidak tepat waktu).

 

2. Membaca dan menulis

Aktivitas menulis tidak bisa dipisahkan dengan aktivitas membaca. Orang yang ingin menulis harus memiliki sumber bacaan yang banyak supaya tulisannya bagus. Kebiasaan membaca sudah saya terapkan sejak SD. Namun kebiasaan menulis baru saya terapkan di bangku kuliah. Bsa dibilang jaraknya jauh. Saya mulai sadar bahwa menulis itu penting sebagai catatan bahkan sebagai warisan berharga dari si penulis saat dia sudah wafat. Melalui tulisan kita dapat mengekspresikan pendapat dan menyampaikan pesan. Melalui tulisan juga kita dapat memengaruhi dan memikat hati orang. Dari kesadaran itu saya berkeyakinan untuk menjadi penulis. Langkah kongkrit saya yaitu membiasakan menulis sepanjang waktu.

  

3. Olahraga

Memiliki tubuh sehat merupakan anugerah yang Allah berikan kepada kita. Salah satu bentuk syukur saya adalah merawatnya dengan cara berolahraga dan makan makanan yang bergizi. Saya ingin memiliki kebiasaan ini agar saya bisa melakukan kegiatan/bekerja dengan optimal tanpa rasa sakit. Disamping itu berolahraga juga artinya kita berinvestasi ntuk membentuk tubuh yang bagus, otot menjadi kuat, nafas menjadi segar dan tulang menjadi sehat. Langkah kongkrit yang sudah dilakukan adalah lari pagi/sore 1 km selama 2-3 hari sekali. Tidak perlu langsung dengan frekuensi yang tinggi, cukup lakukan hal yang mudah asal konsisten maka akan terlihat hasilnya.

 

4. Mendesain poster

Era digital mengharuskan kita dapat melakukan segala hal yang berkaitan dengannya. Karena hal itulah saya ingin memiliki satu skill di bidang ini yaitu desain poster. Alasannya sederhana supaya saya tidak bergantung kepada orang lain ketika saya membutuhkan poster untuk kegiatan. Selain itu saya juga ingin berdakwah melalui poster-poster yang saya buat.

 

5. Memiliki hati yang bersih

Jujur dari ke 4 kebiasaan yang telah disebutkan, kebiasaan memiliki jiwa yang bersih adalah kebiasaan yang sangat sulit diterapkan. Terkadang karena suatu peristiwa saya menjadi banyak berprangsaka buruk, iri, dengki, sombong dan riya. Padahal maksiat” seperti itulah yang sangat berbahaya. Jiwa yang kotor dapat memengaruhi tubuh karena jiwa merupakan komando dari tubuh kita. Jiwa yang akan mengontrol bagaimana otak berpikir, mata melihat dan tangan bertindak. Allah telah menjanjikan di surah ke 91 ayat 9 bahwa orang yang mampu membersihkan jiwanya maka dia akan sukses. Diksi sukses yang digunakan pada ayat itu menggunakan kata aflah yang berarti bukan hanya sukses tapi akan bahagia. Oleh karena itu saya ingin memiliki kebiasaan untuk selalu berusaha membersihkan jiwa/hati.

 

 

 Akmal Ghazi

4 September 2022

Cerpen: Tanpa judul

Tanpa Judul     Muka cuek itu masih menghiasi sebagian kepalanya, bukan bukan karena benci lebih tepatnya   tidak ingin diperhatikan lebih...