Bagaimana Cara Berwudhu ?
![Tata Cara Berwudhu Berwudhu](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTwx9vL48Sc-7aaMoxKaBRysnCpuE43QTc5tkHPsYQ1Sjcc4hfmDdeHGjpdfv75wRtPte3S_Qf50t2xNxGr73qYVPz54cip5RdEDV4OBiQ2Zv0jT2EnfN4n9jynMGnsPT3WL1maIcZlC1MVEI-z_4lQoaE_w1RfxZe9pgOEQ_OWcElcRqk1uixEyQeCg/w180-h320/masjid-pogung-dalangan-UFKhfJiAuiw-unsplash.jpg) |
Sumber: https://unsplash.com/photos/UFKhfJiAuiw |
“Jika kalian ingin
menyempurnakan shalat, maka mulailah dengan menyempurnakan wudhu” Ada
keterkaitan antara wudhu dengan sholat, jika dalam berwudhu tidak sempurna
pasti akan berdampak pada ke tidak sempurnaan shalatnya.
“tidak akan pernah
diterima shalat seseorang yang mempunyai hadas sebelum ia berwudhu dengan
sempurna” (HR. Muslim no 225).
1. Mengatasi was was
“Tidak bernilai shalat
seseorang bagi yang tidak berwudhu sebelumnya dan tidak dinilai wudhu seseorang
bagi orang yang tidak memulai dengan menyebut nama Allah Swt”
Was
was itu timbulnya dari syaithan walhan untuk menghilangkan was-was maka Mulailah
berwudhu dengan mengucapkan Basmallah. Mengucapkan basmalah dengan tidak mengucapkan
basmalah ketika memulai wudhu akan berbeda dampaknya. Namun Jika kita sudah
mengucapkan basmalah tapi masih ada was was dalam diri kita, itu pertanda bahwa
bacaan kita belum meresap dalam hati. Selain itu kita juga harus merasakan bahwa dalam
membaca basmallah, kita sedang diawasi oleh Allah SWT dengan begitu mustahil
bagi kita untuk berbuat kesalahan dalam berwudhu. Dengan begitu syaithan tidak
akan mampu menganggu bagi orang orang yang merasa dekat dengan Allah SWT. Orang-orang ini disebut mukhlas yang selalu
berusaha ketika beribadah merasakan bahwa dirinya diawasi oleh allah Swt.
2. Membersihkan kedua
telapak tangan
Siapkan
air dan bersihkan kedua telapak tangan dengan cara menyela jari-jari tangan
dengan air sebanyak 2- 3 kali, jangan lebih dari itu karena jika berlebihan dia
telah bermaksiat menyalahi ketentuan nabi. Gunakan air secukupnya
3. Berkumur-kumur
Ambil air dengan tangan lalu masukkan air ke mulut
kemudian hirup air sedikit (istinyak) ke hidung lalu kumur kumur sambil
menyikat nyikat gigi agar kotoran di gigi dan mulut keluar. Bersamaan dengan
itu keluarkan air di hidung dengan cara istintsar (mengeluarkan dengan kuat).
Membersihkan kedua
telapak tangan dan berkumur-kumur termasuk sunnah (dikerjakan mendapat pahala
ditinggalkan tidak apa-apa), namun jika air yang tersedia kurang cukup dapat
langsung ke bagian pokok dalam berwudhu.
4. Membasuh wajah
Ambil air dengan kedua tagan lalu tumpahkan air ke wajah.
Batasan wajah yang dimaksudkan ialah dari dahi turun ke bawah bagian depan/
tampak depan wajah sampai ke ujung mata termasuk bagian belakang telinga lalu
sampai ke dagu [jika mempunyai jenggot selai jenggot tersebut] dengan 1 kali
usapan/tidak mengambil air lagi.
5. Membasuh tangan sampai
siku
Ambil air dengan kedua tangan lalu tumpahkan air itu ke
tangan (bagian luar) dari ujung jari sampai siku dengan membasuhnya lalu
turunkan kembali air tersebut. Lakukan 3 kali sampai airnya merata
6. Membasuh kepala
Ambil
air dengan kedua tangan lalu tumpahkan air tersebut dan usaplah kepala dengan
kedua tangan dari depan kepala sampai belakang lalu usap balik ke depan
sekaligus membasuh telinga dengan cara mengusap menggunakan ibu jari di bagian
dalam dan jari telunjuk dibagian luar. Hal ini dapat dilakukan dengan satu kali
pengambilan air ataupun membasuh kepala dahulu lalu mengambil air lagi untuk
membasuh telinga.
Bagi
orang yang mempunyai luka di bagian kepala ataupun bagi wanita yang berwudhu di
muka umum maka boleh membasuhnya di sebagian kepala batasnya di ubun ubun.
7. Membasuh kedua telapak
kaki dan kedua mata kaki
Dalam membasuh kaki dan kedua mata kaki dibagi menjadi 3
bagian yaitu
1.
Ambil air lalu basuh sela sela jari kaki dengan cara mengusapnya menggunakan
jari tangan (kelingking)
2.
Ambil air lalu basuh bagian luar kaki dengan cara mengusapnya sampai mata kaki
3.
Ambil air lalu ratakan keseluruhan kaki dan kedua mata kaki.
Setelah berwudhu maka hal
yang harus kita lakukan yaitu berdoa
أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا اللهَ
وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِيْ مِنْ
الْمُتَطَهِّرِينَ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَا
إلَهَ إلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ
عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ
Asyhadualailahailallah wa
asyhaduanna Muhammadaarrasulullah Allahumaj’alni minnattawabina wa’alni
minalmutathahirina waj’alni min ibadikasshalihin.
Sumber: Ceramah Ustadz Adi Hidayat, Lc. MA